Air Fuel Ratio (AFR)
Air
Fuel Ratio adalah faktor yang mempengaruhi kesempurnaan proses
pembakaran di dalam ruang bakar. Merupakan komposisi campuran bensin dan
udara . Idealnya AFR bernilai 14,7 . Artinya campuran terdiri dari 1 bensin berbanding 14,7 udara atau disebut dengan istilah Stoichiometry. Pada tabel 1 dapat dilihat pengaruh AFR terhadap kinerja putaran pada motor bensin
Tabel 1. Pengaruh AFR terhadap kinerja motor bensin.
Pemakaian
udara yang tidak stoikiometris, dikenal istilah Equivalent Ratio (ER).
Equivalent Ratio (ER) adalah perbandingan antara jumlah (bahan bakar/
udara) yang digunakan dan jumlah (bahan bakar/ udara) stoikiometris. (Sumber: Wisnu Arya Wardana, 2001: 38)
Pada umumnya perbandingan udara dan
bahan bakar dinyatakan berdasarkan perbandingan berat udara dengan
berat bahan bakar. Perbandingan udara dan bahan bakar yang sempurna atau
air fuel ratio (AFR) adalah 14,7 : 1, yaitu 14,7 udara
berbanding 1 bensin.Tetapi pada praktiknya, mesin membutuhkan campuran
udara dan bahan bakar dalam perbandingan yang berbeda-beda. Ini
bergantung pada temperatur, kecepatan mesin dan kondisi lainnya. Pada
tabel 2 adalah perbandingan campuran udara dan bensin secara teoritis
yang dibutuhkan mesin sesuai kondisi kerja.
Tabel 2. Perbandingan campuran udara dan bensin secara teoritis yang dibutuhkan mesin sesuai kondisi kerja.
KONDISI KERJA MESIN
AIR-FUEL RATIO (AFR)
Saat start temperatur 0o Celsius
|
1 : 1
|
Saat start temperatur 20o Celsius
|
5 : 1
|
Idling
|
11 : 1
|
Putaran lambat
|
12-13 : 1
|
akselerasi
|
8 : 1
|
Putaran Max (beban penuh)
|
12-13 : 1
|
Pemakaian ekonomis
|
16-18 : 1
|
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment