Friday, 25 April 2014

Menganalisa kesalahan mesin Dengan Mikro Ignation

Menganalisa kesalahan mesin Dengan Mikro Ignation

Sering kali kita jumpai waktu kita melakukan modif mesin,terutama untuk memodif mesin kemampuan tinggi,salah satu yang paling kita takuti atau musuh utama mesin adalah DETONASI,Pengertian detonasi secara umumsudah pernah di ulas di halaman sebelumnya.....





Untuk mengeset sebuat mesin performa tinggi terutama unutk  balap....yang segala sesuatunya sudah kita ukur sesuai prosedur tune-up,seperti rasio kompresi,oktan bahan bakar,derajat pengapian dsb,kadang hasil akhir tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan seperti,power band yang sempit....mesin yang larinya seperti kodok yang cuma melompat-lompat doang.....tapi mulai rpm tengah dan atas power langsung drop....
Hal ini akan memberi efek pada mesin yang berakibat; mesin cepat panas,piston baret,kalau parah ya piston pecah,stang piston bengkok/patah,apalagi klepnya.......Wasalam......



Nah sebenarnya apanya sih yang kurang........padahal semua jelas terukur.....Disinilah misterinya,....... yaitu micro ignition atau pengapian cuuuuiiiilik ...kecil sekali,jangan anggap remeh api yang ini ya,karena disaat dimana rasio kompresi yang tinggi,api yang sangat kecil ini akan menjadi malapetaka,

Trus... apaan sih yg menjadi penyebab mikro ignition itu???? Ni ada sumbangan jawaban dari teman-teman diskusi saya : 
  • Bambang Aruman : Akibat shape atau bentuk profil ruang bakar, yang kurang sesuai bisa bikin detonasi juga kali ya.Misal hasil coakan piston yang masih tajam atau hasil bubutan kubah yang ga di champer.
  • Buddy Movix : kira2 kalaw dari desain ruang bakar,piston n coakan klep gmn om? Shgga disitu menimbulkan titik panas ato hot spot atau pocket combustion yangg mengacaukan pengapian
  • Andre Ws : Sudut Relief coakan klep, sudut-sudut  mati di ruang bakar juga mbikin pre ignition
Terima kasih ya mas Bambang,Mas Buddy dan mas Andre.............

Tapi masih ada satu lagi yang menurut pendapat saya sangat vital yaitu klep.....loh kok bisa?...hal ini adalah sejauh pengamatan saya...jadi tidak menutup kemungkinan faktor x yang lainnya...




Sering kali yang tidak kita perhatikan adalah saat kita mengganti klep,dengan mengaplikasi menggunakan klep besar........otomatis seating valve juga ikut  diganti...... nah apabila dalam pengerjaanya kurang presisi atau miring maka buka tutupan klep tidak akan serempak .....ini  bisa jadi pemicu mikro pengapian....kususnya pada klep in,karena disitu baru saja dilewati bahan bakar yg masih segar...


itu analisa yang pertama.

Yang kedua yaitu kem : Umunya biar power maksimal biasannya lift klep dibikin setinggi-tingginya,alhasil ketika klep menutup di rpm tinggi klep seperti dibanting sekerasnya di seating klep, keadaan semakin runyam manakala per klep juga diganti yang lebih keras......gawat deh.......


Hal itulah  yang jarang kita sadari pada pada saat modifikasi mesin....... maklum karena di mesin gak dilengkapi black box seperti sukhoi.......walaupun ada mesti nunggu setahun buat dianalisa......hehehe

Trus gimana solusinya ya?

1.seperti yg dibilang teman2 diatas yaitu hindari sudut-sudut mati didalam ruang bakar,seperti  di area seating valve dirapihkan di buat camber,coakan piston yg tajam diamplas atau dituner,pokoknya hindari ada sudut mati.




2.Kem
gak masalah lift dibikin tinggi asal ketika klep mau nutup dibikin stoper,logikannya ketika klep mendekati seating,coba gerakannya dibikin lambat,sehingga tidak langsung membentur setting.....caranya di RAM kemnya dibikin minimal 30 derajat diukur dari mulai 1mm angkatan dan sampai menutup.....dengan teknik ini ada banyak manfaatnya selain  meminimalisir mikro ignition, seperti  klep,setting,kem jadi awet,dan mesin jg jadi halus.
namun tentunya untuk membuat kem kayak gini gak semudah yang anda bayangkan,karena gak cuma berapa durasi dan lift saja,tapi harus memperhatikan profil kem dan RAM kemnya.

Selamat mencoba......

No comments:

Post a Comment