Monday, 21 April 2014

Korek Harian Honda Absolute Revo dan Blade 125 cc

Korek Harian Honda Absolute Revo dan Blade 125 cc

1. Piston FIM BRT dengan diameter 53.4 mm
Ganti liner dengan yang lebih tebal milik Honda karisma, polesan liner masih menyerupai standard nya dengan alur menyilang namun ketika diraba dengan tangan sangat smooth licin. Kemudian piston dijejali dengan diameter 53.4 mm FIM BRT, ring piston mengandalkan milik Suzuki Shogun 110. Kepala piston mentah dibubut ulang, hingga disisakan dum piston 1,5 mm saja meniru dum piston Smash masuk ke ruang bakar.
saat piston terpasang di blok mesin
2. Noken as custom
Dengan rocker arm roller dan rasio rocker arm 1 : 1,5 mm, menjadikan noken as Honda Blade/Absolute Revo lebih efisien dengan pinggang gemuk. Lift cam yang masih bermain di 5,5 mm sudah mampu mengangkat katup setinggi 8mm lebih.
noken dipapas
3. Per Klep Racing
Overlaping klep tinggi membutuhkan pir klep dengan kekenyalan teruji. Terbukti pir klep mampu mendongkrak putaran mesin yang standard nya mentok di 9,000an rpm, kini bisa melengking 12,000 rpm.
per klep racing
4. Klep Sonic dengan diameter 26 mm (in) 23 mm (ex)
Konfigurasi dirubah menjadi katub masuk diameter 26 mm, buang 23 mm. Diambil dari katub Honda sonic, dikecilkan ulang. Sudut derajat ditata ulang, sekaligus menggeser lubang porting, didesain semi down draught. Terus terang nge-porting head itu lebih banyak main feel.
klep Sonic di blok kop Blade/Absolute Revo
5. Karburator RX King
Pengabut bahan bakar dipercayakan dari karburator Mikuni VM26. Intake manifold TDR yang diperpendek. Ukuran pilot jet ketemu di angka 22.5, main jet 125. Setting ulang hingga didapatkan hasil yang maksimal.
intake manifold TDR custom
6. CDI BRT
Pengapian menggunakan CDI dari BRT yang tinggal PnP saja. Magnet masih menggunakan standard, koil standard, dan busi standard. Tidak ada hal yang istimewa di pengapian, hanya butuh untuk membuka limitasi, dan derajat titik ledak sedikit lebih advance. Terlalu memajukan waktu penyalaan akan meningkatkan kecendurangan detonasi/knocking yang akan menghancurkan mesin. Namun pengapian yang terlalu mundur akan menyebabkan tenakan maksimum pada langkah tenaga menurun. Jadi yang baik tetaplah yang PAS.
CDI BRT Maxtronic
7. Rumah Kopling Kharisma SYS
Sistem transfer daya dibuat ringkas, melengserkan bak kopling standard, diganti dengan aplikasi kit dari SYS racing. Jedek rumah kopling sentrifugal dimatikan. House kopling mengandalkan milik Honda Karisma/Honda Supra X 125, pir kopling racing, kampas kopling racing.
sektor kopling

2 comments:

  1. bang kalo pake karbu standar kok ga jreng ya?

    ReplyDelete
  2. Copas dari RATmotorsport ternyata ����

    ReplyDelete